Garam Hasil Meja Kristal Isolator Di Hargai Lebih Mahal
Demak – Pada musim garam tahun 2014 ini salah satu petani garam di desa Kedungmutih kecamatan mendapatkan bantuan berupa demplot pegaraman. Demplot itu berupa penggunaan media isolator (plastic) pada meja kristalisasi garam. Biasanya petani membuat meja kristalisasi garam langsung berupa tanah.
“ Setelah saya coba menerapkan media isolator ini ada peningkatan dari garam yang kami panen dari meja kristalisasi , selain bersih juga warnanya lebih putih “, kata Musa Abdillah petani garam Kedungmutih yang lahannya dijadikan demplot percontohan dari Kementrian Perindustiran.
Musa mengatakan setelah dia menggunakan meja isolator hasil garam dalam satu meja ketika di panen juga mengalami peningkatan. Jika dengan menggunakan meja tanah setiap panen hanya 39 keranjang dengan bobot 30 kg. Tetapi setelah dia menggunakan meja isolator garam yang dipanen bisa mencapai 44 keranjang dengan berat rata-rata 35 kg.
“ Sehingga kami hitung dalam satu kali ambil saja selisihnya sekitar 370 Kg . Jika dalam satu bulan kita ambil 5 kali selisihnya sudah 1.850 kg. Jika kita hitung dalam satu kali masa panen bisa mencapai 9.250 Kg kan lumayan banyak“, ujar Musa Abdillah.
Dari segi harga menurut Musa garam dengan media isolator ini juga lebih mahal . Sementara ini setiap kilogramnya terpaut Rp 100 dan perkwintal Rp 10 ribu. Sehingga dari percontohan yang ia kerjakan ini ia sudah bisa menarik kesimpulan bahwa penggunaan media isolator bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas garam.
“ Yang lebih prospektif lagi garam dari hasil media isolator ini banyak di cari para pengepul garam. Mereka sudah mengambil sampel di lahan kami hasilnya mereka tertarik dan mau membeli garam dengan harga yang lebih bagus dibandingkan garam dari meja tanah “, kata Musa lagi
Oleh karena itu ke depan ia akan memberdayakan anggota kelompoknya untuk membuat garam dengan media isolator ini. Namun ada kendala yang menghadang berkaitan dengan biaya isolator yang cukup mahal.Oleh karena itu dibutuhkan peran lembaga keuangan untuk membiayai alih tehnologi ini.
“ Ya mudah-mudahan ada lembaga keuangan atau perbankan yang mau membiayai kami untuk alih tehnologi dari meja kristalisasi tanah ke media kristalisasi garam isolator ini “, harap Musa. (Muin)