Selasa, 27 Mei 2014

Tanggul SWD I di Desa Kedungmutih Wedung Jebol

Tanggul sebelah selatan jebol

Demak – Tanggul sungai SWD I yang melewati desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak kondisinya memprihatinkan. Dibeberapa titik sudah sangat kritis , sedangkan di bagian selatan sungai ada yang jebol sekitar 5 meter panjangnya.

“ Jebolnya tanggul disebelah selatan sudah lebih setahun  tahun. Namun belum ada penanganan dari pemerintah “, kata Suhari petani tambak dari desa Kedungmutih pada WARTA DEMAK , Rabu (28/5)

Jebolnya tanggul sungai SWD I tersebut menurut Suhari akibat dari limpasan air banjir beberapa waktu yang lalu. Ketika terjadi banjir Mijen air dari Timur mengarah ke barat . Semua tambak garam tergenang air beberapa gudang garam ludes diterjang air banjir.

“ Air begitu besar dengan arus yang cukup tinggi . Tanggul sebelah selatan yang terendah jadi jalannya air keluar . Saking besarnya arus tanggul akhirnya jebol “, cerita Suhari yang juga Ketua BPD desa Kedungmutih.

Sedangkan  tanggul SWD I bagian utara di beberapa titik juga mengalami kritis, bahkan ada yang hampir jebol. Rusaknya tanggul tersebut diakibatkan oleh banjir besar di desa Tedunan bulan Januari yang lalu. Saking besarnya air ketika air sungai surut airpun menjebol tanggul di beberapa titik.

Hamdan Kepala Desa Kedungmutih ketika dikonfirmasi masalah tersebut membenarkan. Tanggul sungai SWD 1 kondisinya sudah sangat memprihatinkan . Setelah banjir bulan Februari yang lalu fihaknya telah mengajukan proposal pada pemerintah untuk merehab tanggul yang rusak itu.

Tanggul sebelah Utara  kritis


“ Jelas akibat banjir kemarin tanggul di sungai SWD 1 kerusakannya sangat parah . Sebelah Selatan jebol dan utara kritis . Jika rob pasang air laut dengan mudah masuk kampung dan tambak. Sudah saya ajukan tetapi belum ada respon “, kata Hamdan.

Menurut Hamdan rusaknya tanggul sungai SWD 1 akan berdampak pada kerugian warga masyarakat jika tidak ditangani dengan segera . Selain tanggul ditinggikan dan dirapikan dia juga mengajukan pintu saluran air secara terpadu.

Dengan adanya pintu air terpadu tersebut diharapkan tidak ada lagi tambak atau kampong tergenang air. Jika kondisi air dalam tambak besar air bisa keluar dengan cepat. Sedangkan  jika kondisi air sungai tinggi pintu air tinggal di tutup . Air pasang atau banjir tidak akan memasuki kawasan tambak maupun perkampungan.


“ Mudah-mudahan terealisasi tahun ini sehingga musim penghujan yang akan datang kita tidak was-was lagi seperti bulan Januari yang lalu hamper semua rumah di sini kemasukan air karena rusaknya tanggul SWD 1” , harap Hamdan ( Muin ).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar