Rabu, 26 Maret 2014

Udang Tambak Rasanya Lebih Enak

Demak - Jika Anda kebetulan jalan-jalan ke Desa Kedungmutih, Wedung, Demak, Jawa Tengah,  pasti menemukan lapak usaha jual beli udang khusus dari tambak milik ny Munawaroh (50), ibu tujuh orang anak. Lapaknya tersebut, berada di pojok kolam sebelah timur, dengan sederet ember kecil-kecil berisi udang tambak berbagai ukuran.

“Ini udang putihan, ini udang windu dan ini udang seker yang biasa digunakan orang untuk umpan memancing. Semua udang ini dari tambak bukan dari laut“, kata ibu Munawaroh kepada demakpos, Senin (17/3).

Menurut Munawaroh, udang dari tambak mempunyai rasa yang lebih enak dibandingkan dengan udang laut. Tidak amis dan kulitnya lunak, sehingga tinggal dimasak apa saja tanpa dikupas dulu kulitnya. Berbeda dengan udang tangkapan dari laut. Baunya arus menyengat, warnanya agak pucat, dan kulitnya keras, sehingga jika dimasak kulitnya harus dihilangkan dulu.

BakulUdang-1Ibu Munawaroh sedang melayani penjual. (Foto: Muin)

Sudah 20 tahun lebih ibu Munawaroh membuka usaha jual beli udang spesial tambak ini.  Setiap pagi hari ia membuka lapak di pinggir jalan pojok kolam desa. Dengan berbekal ember-ember,timbangan dan juga sejumlah uang pecahan kecil, ia menunggu kedatangan para pemilik tambak desa setempatyang menjual udang tambak dari hasil posongannya semalam.

Meskipun lapakibu Munawarohdekat dengan pasar ikan Desa Kedungmutih, iamemilih ‘nyegat’ petambak langsung di jalan sehingga memudahkan calon pembeli karena tidak akan tercampur dengan udang hasil laut yang dijual di dalam pasar desa tersebut.

“Di dalam pasar terlalu ralai, mas. Di lapak luar pasar ini, kami sudah punya pelanggan tetap dan pembeli udang tambak pun tidak akan salah pilih (keliru) dengan udang laut karena kami hanya membeli udang tambak. Lagi pula, sejak dulu sebelum pasar desa (Kedungmutih) ini dibangun, saya sudah kulakanudang spesial tambak dan mangkal di lapak ini. Jadi, pelanggan saya sudah pada hafal“, kata Munawaroh.

Lapak pembelian udangnya buka mulai pukul setengah lima subuh hingg pukul 8 pagi. Setelah itu udang di bawa ke rumah untuk diproses, dibersihkan dan dipilah-pilah menurut ukuran dan jenisnya; udang super jumbo, super, biasa dan kecil. Udang itu dimasukkan ke dalam termos-termos besar dan selanjutnya disetorkan ke pengepul udang di Semarang oleh suami dengan menyewa angkutan sendiri jikalau jumlahnya banyak, dan dengan berombongan bakul lain kalau hasil pembeliannya sedikit.

Dari membuka usaha jual beli udang tambak ini ibu Munawaroh bisa menyekolahkan semua anaknya rata-rata tamat SMA/MA bahkan dua orang anaknya sudah ada yang kuliah. (Muin)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar